Doa Penutup Majelis Taklim: Doa Kafaratul Majelis atau Surah al-Asr?
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh45d9yER54Hq5O5jXIuos3kS3z-1EG8WHswAQNL8Ew57ydIrKxl7QMGVHYdAShB4LVVtPAddVeBlbNxpLPX7KiyeRx-tzwZ4n0ekrHddZG-qBHis2w8DwtXd-e0FG3rnOu_3HXm2A09Dw/s320/DO.jpg)
Kita terbiasa menutup majelis taklim dengan doa kafaratul majlis atau Surah al-Asr, kemudian dilanjutkan dengan salam. Di antara keduanya, manakah yang lebih utama untuk doa penutup majelis taklim? Bagaimana dasar hukumnya? Bolehkah kita memakai keduanya untuk menutup sebuah majelis taklim? Doa Kafaratul Majlis Doa kafaratul majlis sudah digunakan umum bagi kita untuk mengakhiri sebuah majelis taklim, baik dalam acara biasa maupun formal. Namun apakah penggunaanya benar seperti itu? Bukankah doa itu dibaca jika majelis taklimnya banyak membahas hal tidak berguna atau cuma membuang-buang waktu? Berikut bacaan doa kafaratul majlis, سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ Yang artinya, “Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat...